Minggu, 14 Oktober 2012

Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional



Latar Belakang Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara atau lebih dikenal dengan perdagangan interanasional, sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang lingkup dan jumlah yang terbatas, di mana merek melakukan transaksi dengan cara barter (pertukaran barangdenganbarang lainnya yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing negara tidak dapat memproduksi barang tersebut untuk kebutuhannya sendiri). Hal ini terjadi karena setiap negara dengan mitra dagangnya mempunyai beberapa perbedaan, di antaranya perbedaan kandungan sumber daya alam, iklim, penduduk, sumber daya manusia, spesifikasi tenaga kerja, konfigurasi geografis, teknologi, tingkat harga, struktur ekonomi, sosial dan politik, dan sebagainya. Dari perbedaan tersebut di atas, maka atas dasar kebutuhan yang saling menguntungkan, terjadilah proses pertukaran, yang dalam skala luas dikenal sebagai perdagangan internasional.
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Ø Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Ø Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
Ø Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Ø Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Manfaat Perdagangan Internasional
Pada dasarnya, perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut (gains from trade).
Tidak semua negara dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan adanya perdagangan internasional maka suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negaranya sendiri.Hal itu disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Perdagangan internasional juga dapat membuat suatu negara memperoleh keuntungan dari spesialisasi, karena sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Terkadang, para pengusaha di suatu negara tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri sehingga suatu negara dapat memperluas pasar dan mendapatkan keuntungan.
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. Dengan kata lain perdagangan internasional dapat melakukan transfer teknologi modern.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
* Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
* Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
* Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
* Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
* Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
* Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

sumber : http://wartawarga.gunadarma

Selengkapnya...


Free Template Blogger collection template Hot Deals kerapansapi SEO theproperty-developer

Kreasi Botol Bekas Hasilkan Puluhan Juta Per Bulan



Bagi sebagian orang, barang-barang bekas yang sudah tidak bernilai dan teronggok sia-sia di tempat sampah bisa dijadikan ladang usaha yang menghasilkan uang, bahkan tak jarang uang yang didapat dari pemanfaatan barang bekas tersebut bernilai tinggi. Asalkan ada ide kreatif dan juga sedikit usaha.

Siapa bilang barang bekas tidak bisa berubah menjadi barang yang memiliki nilai seni tinggi, lihat saja Bob Novandy, lewat tangan kreatifnya ia menyulap botol plastik bekas menjadi lampu-lampu cantik beraneka ragam bentuk.
Bob mengawali usahanya pada Agustus 2003. Ide awal muncul saat melihat sang anak minum dan langsung membuang botolnya. Bob lalu mengambil pisau dan mulai membentuk botol menjadi lampion. Sejak saat itu, ia termotivasi terus berkarya sambil mencipta lapangan kerja.
Hanya butuh sejam bagi Bob untuk menyelesaikan satu lampu cantik. Sampai saat ini, dia sudah menciptakan ratusan model lampu. Dia mengaku bekerja di rumahnya di Jalan Jeruk Manis No.59, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Harga lampion yang di jual Bob bervariasi tergantung ukuran serta detil hiasan. Bob mematok harga termurah Rp 35 ribu per unit. Sementara lampion ukuran besar yang dilengkapi ranting warna-warni, manik-manik, dan berkelap-kelip dijual hingga harga Rp 800 ribu per unit.
Rancangan lampu Bob memang unik-unik. Dia pernah menciptakan lampu kristal gantung dari pantat botol plastik minuman ringan. Sebanyak 287 botol, galon air mineral, dan kawat menjadi bahan dasarnya. Setelah selesai, lampu itu diberi lampu TL. Maka, pantat botol-botol plastik tersebut bersinar mirip pendaran kristal.

Botol-botol plastik bekas didapatkan Bob dari para pemulung. Hampir tiap hari ada saja pemulung yang mendatangi dirinya. ''Bisa botol air mineral besar atau yang gelasan,'' katanya.

Bob memang dikenal nyentrik oleh tetangganya. Saat ditemui dia mengenakan kemeja bermotif bunga-bunga khas Bali. Beberapa kancingnya sudah dilepas. Tentu saja hal itu bukan karena tidak punya baju. Dia mengaku baju tersebut adalah baju kesayangannya. ''Saya merasa gampang mencari ide kalau pakai baju ini,'' ujar mantan sekretaris pribadi Ketua Komisi I DPR itu.

Menurut dia, selain karena baju, inspirasi bisa datang sendiri. Ketika berhadapan dengan botol-botol plastik bekas, cat, gunting, atau lem, ide langsung muncul.
Tidak semua botol dipilih. Bob hanya mengambil yang masih mulus dan tidak penyok. Selain botol, beberapa pernik lain yang mendukung kreasinya adalah tempat oli, botol pembersih lantai, piala bekas, botol minuman dari beling, kayu atau vas bunga, hingga tutup obat pembasmi nyamuk.
Produk-produk daur ulang masih menjadi bisnis yang menggiurkan. Selain tidak perlu bermodal besar, bisnis ini hanya memerlukan kreativitas yang tinggi. Bob Novandy termasuk yang jeli melihat peluang ini.

Beberapa produk seperti lampions dengan berbagai macam ukuran, tirai-tirai rumah, miniatur kendaraan ia produksi sendiri dari tangannya yang sangat terampil. Ia mengaku, saat ini semua produksi lampions daur ulangnya diproduksi jika ada pesanan saja. Produksi lampionsnya setidaknya sudah menembus pasar Hongkong.

"Pasar yang saya incar seperti cafe, perumahan, lokasi kost dan lain-lain," kata Bob.

Saat ini semua pesanan yang ia perolehnya umumnya masih dari mulut ke mulut, semua penjualan produknya tidak melalui gerai khusus. Bagi pemesan yang berminat umumnya langsung mendatangi rumahnya di Kebon Jeruk.

Bob mengatakan dalam sebulan ia mampu memproduksi lampions hingga 300 unit dengan omset Rp 20 juta, ini terjadi jika  Bob sedang mendapat orderan penuh dari para pemesan.

"Bisnis ini untungnya gede, tapi ngggak rutin ordernya, misalnya Coca Cola salah satu pelanggan saya, yang membeli untuk dikirim ke Hong Kong," katanya.

Lulusan IISIP Jakarta tahun 1980 ini, mengakui untuk menghasilan produk-produk bernilai tinggi, ia hanya memerlukan bahan baku dari lapak-lapak pemulung. Harga bahan baku botol plastik bekas rata-rata Rp 4000 per kg atau sekitar 10 botol, yang bisa diolah menjadi satu produk lampions.

Bob yang mengklaim namanya dari kependekan  dari kata Bantu Orang Banyak (BOB) ini, tidak memerlukan modal besar untuk menjalankan bisnis ini. Hanya dengan bahan-bahan seperti pisau cutter, gunting dan cat, ia sudah bisa menjalankan bisnis ini.

"Sayangnya apresiasi masyarakat terhadap barang daur ulang masih menganggap remeh, mereka masih melihat bahan, bukan pada proses," katanya.

Kemampuan mengolah sampah ini ia juga turunkan kepada anak-anak sekolah dasar, Bob sempat mengajar di beberapa sekolah dasar di wilalayah Jakarta Barat. Pria yang suka mengutak-atik kata ini punya pandangan sendiri terkait makna kata Lampions yaitu berasal dari kepanjangan kata Langkah Alternatif Mengatasi Pengangguran Ikhlas Optimis Niat Sejahtera
Tahun 2006 lalu Bob mendapat proyek pesanan dari Taman Safari sebanyak 280 unit lampion dan 86 lampion lainnya untuk hotel yang berfungsi sebagai hiasan. "Waktu itu masih murah, dari 366 buah lampion harganya cuma Rp 6 juta. Saya ambil untung Rp 20.000 untuk setiap lampion," katanya.

Bob sering mendapat pesanan dari berbagai cafe dan restoran di Jakarta, bahkan tak jarang ia pun mendapat pesanan dari perusahaan-perusahaan besar. "Kalau pesanan banyak seperti itu saya bisa dapat omzet hingga Rp 11 juta dalam sebulan," kata Bob.

Ia mampu mengerjakan sekitar 350 buah lampion setiap bulannya, harganya bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan lampion dan ukuran lampion. Kisaran harga yang ia tetapkan berkisar Rp 35.000 sampai Rp 800.000. Lampionnya diberi lampu dan kaki untuk dudukan lampion. "Jika dilihat sekilas pada malam hari ketika lampu dalam lampion dinyalakan, orang sering mengira lampion ini berasal dari bahan kristal," katanya.

Menghasilkan prakarya seperti ini memang membutuhkan keterampilan tersendiri. Namun peralatannya begitu sederhana, hanya bahan utama berupa botol plastik bekas, lampu, kabel, alat pemotong dan piloks. Cara pembuatannya setelah botol dibersihkan, buat garis samar untuk jalur pemotongan baru dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah itu warnai dengan piloks dan pasang lampu serta kabel. lalu langkah terakhir membentuk lampion dari irisan-irisan yang telah dibuat. "Dalam sehari saya bisa membuat sekitar 15 buah lampion," ujarnya. (fn/tn/dt/knt) www.suaramedia.com
Selengkapnya...


Free Template Blogger collection template Hot Deals kerapansapi SEO theproperty-developer