Selasa, 11 Januari 2011

Ultimatum Tifatul Terhadap RIM Menuai Protes

Tifatul Sembiring. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menanggapi ultimatum Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring terhadap Research In Motion untuk menutup saluran pornografi, operator jaringan seluler menyatakan akan mengikuti aturan dan ketentuan pemerintah saja.

"Tidak apa-apa asal kalau pelanggan ribut jangan salahkan operator," ujar Presiden Direktur PT Excelcomindo Axiata, Hasnul Suhaimi. Menurutnya jika penutupan jaringan RIM dilakukan, pemerintah harus ikut memeberitahukan pada konsumen.

Layanan data menyumbang tujuh persen dari pendapatan XL. Tiga dari tujuh persen ini berasal dari layanan Blackberry. Saat ini pelanggan Blackberry XL sebanyak 650 ribu orang.

Hal senada dikatakan Direktur Utama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Sarwoto Atmosutarno. Pelanggan BlackBerry mencapai angka 960 ribu pelanggan. "Ya akan berpengaruh tapi masih belum signifikan," ujarnya.

Sebelumnya, Jumat (7/1) lalu, Tifatul memberi ultimatum kepada RIM. "Tak ada jalan lain, pokoknya siapa saja yang melanggar ya harus diberi sanksi," katanya usai pelantikan Pejabat Eselon I di kantornya.

Beberapa waktu terakhir, tim pemerintah dan RIM melakukan pembicaraan soal penutupan saluran pornografi tersebut. RIM keberatan jika harus menyediakan server untuk memblokir konten pornografi. Tifatul saat itu mengatakan masalah ini bakal diselesaikan dalam satu atau dua pekan ini.

Tifatul mengatakan kalaupun pemerintah menutup jaringan layanan Blackberry, tindakan itu tak akan banyak berpengaruh. "Tidak banyak juga pelanggannya," ujar Tifatul.

Saat ini pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk menutup jaringan RIM. Dia mengatakan tak ada urusan jika banyak konsumen mengeluhkan terhentinya layanan. "Itu urusan dia," ujarnya.

Juru bicara Kementrian Kominfo Gatot S Dewabroto mengatakan pemerintah memberi kesempatan pembicaraan hingga dua pekan lagi. "Seminggu lalu kami ketemu, minggu depan kami juga akan ketemu lagi," ujarnya.

Ultimatum ini mendatangkan banyak protes di dunia maya. Terlebih setelah Tifatul memberikan jawaban di Twitter yang menyatakan bahwa ia tetap teguh soal penegakan peraturan dan undang-undang No 14/2008 pasal 17 tentang Pencegahan Penyebaran Pornografi.

"Kita bukan sedang bernegosiasi, kalau RIM tidak memenuhi peraturan dan UU RI, enough is enough," kata Tifatul melalui akun twitternya, @tifsembiring. Kontan saja banyak caci maki dan protes dialamatkan pada Tifatul, terutama oleh para pengguna Blacberry.

Sebagian protes menyatakan bahwa konten posnografi tidak mereka akses dari Blackberry sebab alat komunikasi tersebut digunakan untuk kepentingan pekerjaan. Mereka juga mengatakan, pembatasan terhadap pornografi terhadap anak di bawah umur adalah tanggung jawab para orang tua.

DIAN YULIASTUTI | HAYATI MAULANA NUR


Free Template Blogger collection template Hot Deals kerapansapi SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang posting saya dan tinggalkan alamat email/web/blog anda. Atau ingin tuker link? Silahkan aja, saya tidak melihat anda PR berapa, semua boleh. Silahkan pasang link saya dulu, kemudian komentar ya, saya akan link back...Terima kasih..